“Kesetiaan memang mahal harganya. Setia pada saat-saat sulit butuh perjuangan dan kerelaan berkorban.”


Setia kepada seseorang yang hebat dan jaya memang lebih mudah. Tetapi bila terjadi sebaliknya, nanti dulu... Tergantung pribadi masing-masing dan situasinya. Hal semacam itu juga terjadi pada murid-murid Yesus.
Coba kita perhatikan teks ini: “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya tetapi ia melepas kainnya dan lari dengan telanjang ( Markus 14:50-52) . “Semua” murid melarikan diri tanpa kecuali. Bahkan ada seorang murid yang lari dengan telanjang dan tidak malu. Lebih baik telanjang lari daripada tertangkap.
Padahal, menjadi murid berarti berjalan bersama Sang Guru,lari mendekat, bukan malah menjauh. Telanjang dapat diartikan meninggalkan segala sesuatunya untuk mengikuti Yesus, namun murid tadi malah menjauh dari Yesus. Itulah sikap para murid, ketika Gurunya sengsara, ditangkap dan mau dijatuhi hukuman mati. Tidak ada seorangpun yang rela menemani-Nya di saat-saat sulit.
Kesetiaan memang mahal harganya. Setia pada saat-saat sulit, butuh perjuangan dan kerelaan berkorban. Demikianlah kesetian Yesus kepada Bapa-Nya, memang harus sampai pada pengurbanan diri.Minggu Suci mengajak kita semua untuk merenungkan kesetiaan Sang Guru. Bagaimana dengan kesetiaanku pada istri, suami, keluarga, panggilan, konggregasi, keuskupan, dsb?


(Sumber : Inspirasi Batin 2012)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTRET GEREJA KATOLIK SANTA MARIA TUGUMULYO

Para Imam yang Pernah Berkarya di Paroki Katedral Santa Maria

Sejarah singkat gereja