Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Kronologi Singkat Gereja Katedral Santa Maria

1921: Misi dilakukan oleh Kongregasi Kapusin 1923: -     Misi diambilalih oleh Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) -           Pos utama dan satu-satunya adalah Tanjungsakti -           Di Palembang ada dua tempat yang dilayani dari Tanjungsakti [Talang Semut ( high class /orang Belanda) dan Talang Jawa (Cina dan Jawa)]       1925: Palembang diberi pastor tetap       1932: Gereja Talang Jawa dibangun         1939: Prefectur Apostolik Bengkulu ditingkatkan menjadi Vicariat Palembang           dan prefectur -nya diangkat sebagai Vicariat Apostolik pertama dan ditahbiskan menjadi uskup oleh Paus Pius XII.        1941: Paroki Talang Semut didirikan (4 Oktober 1941)         1948: Pengesahan paroki (4 Maret 1948)        1949: Pastor paroki pertama J. Kuypers, SCJ        1954: 28 Maret ; peletakan batu pertama                  8 Desember; peresmian oleh Mgr. H. M. Mekkelholt, SCJ.

Perkembangan Paroki Santa Maria

             Sampai saat ini telah banyak perubahan dan perkembangan terjadi di paroki St. Maria. Untuk bangunan sendiri telah dilakukan beberapa kali renovasi baik penggantian atap dan karpet, pengecatan-pengecatan ulang bangunan   maupun bangku, serta perbaikan instalasi listrik dan soundsystem . Semua dilakukan secara bertahap dengan tujuan agar gereja St. Maria menjani tempat yang semakin nyaman untuk beribadat.             Selain perubahan pada bangunan gereja, ada juga perubahan berarti dalam kehidupan berparoki, yakni perpindahan pastoran ke rumah baru (semula menjadi satu dengan rumah keuskupan) yang berada tepat disamping gereja. Rumah pastoran tersebut diresmikan pada tanggal 16 Desember 1998 oleh Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ. Hal lain yang perlu dicatat adalah perpindahan gua Maria dari belakang rumah keuskupan ke halaman belakang gereja dan telah diresmikan pada tanggal 31 Oktober 2004 oleh Rm Ant. Yuswito, SCJ.

Bangunan Gereja Santa Maria

           Sesudah perang kemerdekaan semua tahanan Jepang oleh tentara Belanda di Sematera Selatan dibawa ke Palembang. Mereka dikumpulkan di dua tempat yaitu   RS Charitas dan Talang Semut. Dua tempat ini dipagari kawat berduri dan dijaga ketat oleh tentara Belanda. Selain di dua tempat ini, tempat-tempat lain tidak berfungsi. Setelah keadaan kembali normal dan aman, pada tahun 1947 Gereja Hati Kudus di Talang jawa dibuka kembali. Maka timbul pertanyaan, apakah dalam keadaan tersebut, Talang Jawa sebagai paroki harus dipertahankan atau dibubarkan dan apakah Palembang akan dibagi menjadi dua paroki?             Pada akhirnya dalam rapat keuskupan tanggal 4 Maret 1948, diputuskan bahwa paroki Talang Semut tetap dipertahankan dan Palembang terbagi atas dua paroki. Tanggal 4 Maret 1948 ini merupakan tanggal peneguhan berdirinya paroki Santa Maria (bdk. Buku Petunjuk Gereja Indonesia tahun 1990, Paroki St Maria berdiri tgl 1 Oktober 1941). Dengan berdirinya paroki St. Maria ini, maka p

Istilah Katedral dan Artinya

Katedral yang berasal dari bahasa Latin cathedra atau bahasa Yunani Kathedra yang berarti tahta atau kursi, dan dalam tradisi gerejani dikaitkan dengan kuasa atau simbol utama dari suatu kuasa. Katedral adalah Kursi Resmi atau Tahta di dalam Gereja yang merupakan simbol kehadiran uskup di tengah umat, kuasa uskup dalam memimpin, mengajar dan membimbing umat yang dipercayakan kepadanya. Gereja Santa Maria ditetapkan sebagai Gereja Katedral karena menjadi gereja dimana bapa uskup tinggal atau berada. Dengan demikian Gereja Katedral Santa Maria menjadi ibu atau induk dari gereja-gereja yang ada diseluruh keuskupan Agung Palembang yang dipimpin oleh uskup, baik yang sudah dibangun maupun yang akan dibangun kemudian. Bahkan Gereja Katedral Santa Maria menjadi bagian dari hidup, iman dan ibadat umat paroki dan seluruh umat keuskupan Agung Palembang. Gereja Katedral Santa Maria merupakan pusat kehidupan dan doa gereja lokal sekaligus tanda dan simbol dari harapan paling dalam dari seluru

Data dan Perkembangan Wilayah

A da perubahan dalam organisme gereja paroki Katedral St. Maria sendiri, terutama pada akhir tahun 2004 antara lain adalah pergantian nama dari kring menjadi lingkungan, pembentukan wilayah sebagai kesatuan beberapa lingkungan yang berdekatan. Pula pembentukan lingkungan baru sebagai pemekaran dari lingkungan Yakobus yaitu lingkungan Gregorius Agung. Oleh karena itu sampai pada saat ini paroki St. Maria Katedral terdiri dari 5 wilayah dan 17 lingkungan dengan pembagian sbb: a. Wilayah I, meliputi: Lingkungan Simon Lingkungan Matheus Lingkungan Thomas Lingkungan Petrus b. Wilayah II, meliputi: ·          Lingkungan  Yakobus ·          Lingkungan Gregorius Agung ·          Lingkungan Antonius Bariton c.   Wilayah III, meliputi: ·          Lingkungan Yohanes De Britto ·          Lingkungan Yohanes Don Bosco ·          Lingkungan Yohanes Pemandi d.   Wilayah IV, meliputi: ·          Lingkungan Yosafat Sudarso ·         

Para Imam yang Pernah Berkarya di Paroki Katedral Santa Maria

   Selama kurun waktu 66 tahun berdirinya paroki Katedral St. Maria sudah 28 imam, yang pernah berkarya di paroki ini, dengan 17 diantaranya pernah menjadi pastor paroki. Persis datanya adalah sebagai berikut: No Nama Jabatan Masa Tugas 01 P.A. Coenderman SCJ Pastor Paroki 05/1949 s.d. 01/1952 02 P. J. Kuypers SCJ Pastor Paroki 02/1952 s.d. 01/1955 03 P. J.H. Soudant SCJ Pastor 1953 s.d. 1956 04 P. G. Elling SCJ Pastor Paroki 02/1955 s.d. 10/1957 05 P. P. Milderdop SCJ Pastor 10/1956 s.d. 03/1957 06 P. J. Boonen SCJ Pastor Paroki 10/1957 s.d. 10/1959 07 P. Jan Vranken  SCJ Pastor s.d. 08 P.  M. Nielen SCJ Pastor Paroki Pastor Paroki Pastor 1946 s.d. 1947 1959 s.d. 1964 1966 s.d. 1969 09 P. R. Van Leeuwen SCJ Pastor 1959 s.d. 10 P. Thomas Fix SCJ Pastor 1961 s.d. 11 P. J. Goeman